Saturday, 8 October 2016

Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat di zaman modern ini yang menuntut hasil kerja yang optimal dari kendaraan , teknolgi mesin diesel semakin canggih dengan melakukan perubahan teknologi yang signifikan yaitu sistem common rail , sistem yang dimana hasil yang disempurnakan dari sistem diesel konvensional ,berikut penjelasan tentang sistem common rail dan sistem konvensional berikut dengan kelebihan dan kekuranggannya .

Tujuan
Agar masyarakat dapat mengetahui apa perbedaan antara sistem common rail dengan sistem konvensional pada mesin diesel.

A. Sistem Common Rail

Mulai ramai mengusung mesin diesel common rail pada produk baru mereka, yang kerap diistilahkan dengan common rail direct injection (CRDI). Teknologi ini dikembangkan untuk menuntaskan masalah pada solar berkualitas rendah, saat proses pembakaran di dapur pacu. Hasilnya pembakaran yang jauh lebih cepat dan sempurna, sehingga ramah lingkungan.

Cara kerja diesel common rail, semua injektor terletak dalam satu rel yang sama dari pompa injektor, yang bertugas menyemprotkan solar secara langsung (direct) ke dalam ruang bakar. Sementara pada mesin diesel konvensional, masing-masing injektor memasok solar sendiri dari pompa injeksi.
Pada awal pengembangannya, teknologi diesel common rail dirancang agar mampu memberikan tekanan hingga 1.350 bar atau 20.000 psi. Namun kini sudah dapat menghasilkan kompresi hingga mencapai 1.800 bar, yang menuntut adanya material pipa khusus yang kuat.
Lewat pengembangan mesin diesel common rail ini, selain dapat menghemat bahan bakar hingga 20% dan menurunkan emisi gas buang, noise-pun dapat berkurang lantaran pembakaran lebih optimal. Di samping itu, tenaga yang dihasilkan pun akan meningkat hampir dua kali lipat ketimbang mesin diesel konvensional

Kelebihan :
 1.  Sistem commonrail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin
 2.   Sistem commonrail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus
3.   Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.


Kelemahan :
1. tekanan kerja yang sangat tinggi menyebabkan ketegangan material yang tinggi.Implikasi dari hal ini adalah risiko kebakaran dan ledakan yang tinggi bila terjadi kebocoran sehingga perlu penempatan yang hati-hati dari sistem injeksi
B. Sistem Konvensional

Pada mesin diesel dengan sistem konvensional ini bekerja dengan jumlah injeksi diatur dengan governur pada pompa injeksi dengan waktu pembakaran solar diatur oleh automatic timer pada pompa injeksi ( injection pump ). Dengan pendistribusian bahan bakar solar ke setiap setiap silinder dengan yang dilakukan oleh injection pump dimana pengaturan tekanan pada saat melakukan pembakaran dan jumlah bahan bakar berdasarkan putaran mesin.
Kelebihan :
1. Perawatan lebih mudah
Kelemahan :
1. konsumsi bahan bakar tidak maksimal

Kesimpulan :
Dari segi teknologi sistem diesel common rail ini lebih baik dibandingkan dengan sistem diesel konvensional , karena sistem common rail pembakaran bahan bakar secara merata dengan menghasilkan tenaga yang maksimal.

Referensi :

5. http://commonrailengine.blogspot.co.id/2015/03/memahami-cara-kerja-mesin-diesel.html

0 comments :

Post a Comment