Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat di zaman modern ini yang
menuntut hasil kerja yang optimal dari kendaraan , teknolgi mesin diesel
semakin canggih dengan melakukan perubahan teknologi yang signifikan yaitu
sistem common rail , sistem yang dimana hasil yang disempurnakan dari sistem
diesel konvensional ,berikut penjelasan tentang sistem common rail dan sistem
konvensional berikut dengan kelebihan dan kekuranggannya .
Tujuan
Agar masyarakat dapat mengetahui apa perbedaan antara sistem
common rail dengan sistem konvensional pada mesin diesel.
A. Sistem Common Rail
Mulai
ramai mengusung mesin diesel common rail pada produk baru mereka, yang kerap
diistilahkan dengan common rail direct injection (CRDI). Teknologi ini dikembangkan
untuk menuntaskan masalah pada solar berkualitas rendah, saat proses pembakaran
di dapur pacu. Hasilnya pembakaran yang jauh lebih cepat dan sempurna, sehingga
ramah lingkungan.
Cara kerja diesel common rail, semua injektor terletak dalam satu rel yang
sama dari pompa injektor, yang bertugas menyemprotkan solar secara langsung
(direct) ke dalam ruang bakar. Sementara pada mesin diesel konvensional,
masing-masing injektor memasok solar sendiri dari pompa injeksi.
Pada awal pengembangannya, teknologi diesel common rail dirancang agar
mampu memberikan tekanan hingga 1.350 bar atau 20.000 psi. Namun kini sudah
dapat menghasilkan kompresi hingga mencapai 1.800 bar, yang menuntut adanya
material pipa khusus yang kuat.
Lewat pengembangan mesin diesel common rail ini, selain dapat menghemat
bahan bakar hingga 20% dan menurunkan emisi gas buang, noise-pun dapat
berkurang lantaran pembakaran lebih optimal. Di samping itu, tenaga yang
dihasilkan pun akan meningkat hampir dua kali lipat ketimbang mesin diesel
konvensional
Kelebihan :
1. Sistem
commonrail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan
pengapian dan pembakaran dalam mesin
2. Sistem
commonrail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan
bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus
3. Waktu pembakaran yang lebih
sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.
Kelemahan :
1. tekanan kerja yang
sangat tinggi menyebabkan ketegangan material yang tinggi.Implikasi dari hal
ini adalah risiko kebakaran dan ledakan yang tinggi bila terjadi kebocoran
sehingga perlu penempatan yang hati-hati dari sistem injeksi
B. Sistem
Konvensional
Pada mesin
diesel dengan sistem konvensional ini bekerja dengan jumlah injeksi diatur
dengan governur pada pompa injeksi dengan waktu pembakaran solar diatur oleh
automatic timer pada pompa injeksi ( injection pump ). Dengan pendistribusian
bahan bakar solar ke setiap setiap silinder dengan yang dilakukan oleh
injection pump dimana pengaturan tekanan pada saat melakukan pembakaran dan
jumlah bahan bakar berdasarkan putaran mesin.
Kelebihan :
1. Perawatan
lebih mudah
Kelemahan :
1. konsumsi
bahan bakar tidak maksimal
Kesimpulan :
Dari segi
teknologi sistem diesel common rail ini lebih baik dibandingkan dengan sistem
diesel konvensional , karena sistem common rail pembakaran bahan bakar secara
merata dengan menghasilkan tenaga yang maksimal.
Referensi :
5. http://commonrailengine.blogspot.co.id/2015/03/memahami-cara-kerja-mesin-diesel.html
0 comments :
Post a Comment