§ E. B. Tylor dalam buku “Primitif Culture”,
bahwa kebudayaaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota
masyarakat.
§ R. Linton dalam buku “The Cultural Background
of Personality’, bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan
hasil laku, yang unsur – unsur pembentukan didukung serta diteruskan oleh
anggota masyarakat tertentu.
§ C. Klukhohn dan W.H. Kelly menyatakan
kebudayaan adalah sebagai hasil tanya jawab dari para ahli antropologi,
sejarah, hukum, psychologi, yang implisit dan eksplisit, rasional, irasional
terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku
manusia.
§ Melville J. Herskovits mendenifisikan kebudayaan
sebagai “man made part of the environtment” (bagian dari lingkungan buatan
manusia).
§ Dawson dalam buku “Age of the Gods”,
mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of
life)
§ J.P.H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan
adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku
dalam suatu masyarakat tertentu.
§ Ralph Linton (1893 – 1953) seorang antropolog
Amerika menyatakan kebudayaan adalah “Man’s social heredity” (sifat sosial
manusia yang temurun).
§ M. Jacobs dan B.J. Stern menyatakan kebudayaan
mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi,
dan kesenian serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial.
§ Dr. K. Kupper mengemukakan kebudayaan adalah
sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap
dan berperilaku, baik secara individu maupuan kelompok.
§ William H. Haviland mengatakan kebudayaan
adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksnakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku
yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.
§ Francis merill
· Pola – pola perilaku
yang dihasilkan oleh interaksi sosial.
· Semua perilaku dan
semua produk yang dihasilkan oleh seorang sebagai anggota suatu masyarakat yang
ditemukan melalui interaksi simbolis.
§ Bounded et.al merupakan sesuatu yang terbentuk
oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol –
simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian rangkaian simbol yang
digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya budaya antara para anggota suatu
masyarakat. Pesan – pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan
didalam media pemerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam
itu.
§ Mitchel ( dictionary of soribology ) merupakan
sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang
dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar
dialihkan secara genetikal.
§ Robert H Lowie merupakan segala sesuatu yang
diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma
– norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari
kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat
melalui pendidikan formal dan informal.
Ø Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Indonesia
§ Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang
teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang
semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
§ Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan
adalah manifestasi dari cara berpikir.
§ Dr. Moh. Hattta, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari
suatu bangsa.
§ Mangunsarkoro, kebudayaan adalah segala yang bersifat
hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas – luasnya.
§ Drs. Sidi Gazalba, kebudayaan adalah cara berpikir dan
merasa menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan manusia yang
membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
§ Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi
manusia adalh hasil perjuangan manusia terhadp dua pengaruh kuat, yakni zaman
dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusiauntuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupan guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.
§ Arkeolog R. Seokmono, kebudayaan adalah
keseluruhan hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa pikiran
dan dalam hidup.
§ Prof. M.M. djojodiguno dalam buku “Asas – asas
Sosiologi (1958)”, kebudayaan/budaya adalah daya dari budi, yang berupa
cipta, rasa, dan karsa.
o Cipta : Ilmu
pengetahuan, yang bersumber dari pengalaman lahir dan batin.
o Karsa : Norma
– norma keagamaan/kepercayaan, yang bersumber dari “sangkan (lahir) dan paran
(mati)”.
o Rasa : Norma
keindahan yang menghasilkan kesenian, yang bersumber dari keindahan dan menolak
keburukan atau kejelekan.
·
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam
salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the
humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cam memperluas wawasan pemikiran
serta kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut
orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan
tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa
untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa,
sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan
disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita
amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas.
kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
Referensi :
Ø
dimazmarham.blogspot.com
0 comments :
Post a Comment